Perusahaan Rental Mobil Khawatir Selesai Virus Corona, Harga Mobil Bekas Semakin Turun
Industri Mobil semakin resah disebabkan tertekan oleh wabah Virus Corona di berbagai negara, seperti yang dilansir dari latimes.com, kemungkinan produsen mobil, perusahaan leasing dan perusahaan rental mobil akan semakin goyang oleh dampak Virus Corona.
Lelang mobil bekas akan lumpuh seperti halnya bidang lain. Perhatian utama khusus bagi Perusahaan rental mobil adalah mobil mereka sudah mulai menumpuk baik itu mobil ekonomi, mobil mewah maupun truk dan bus wisata. Hal ini tentu juga membuat perusahaan rental mobil akan semakin resah disebabkan, ketika mobil mereka ingin dilelang, konsumen yang membeli akan sangat berkurang. Dan ini tentu akan mengakibatkan beberapa dampak seperti di perusahaan leasing dan penjualan sparepart mobil.
Belum lagi pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk membantu para karyawan yang bekerja di perusahaan rental mobil tersebut. Sejak pandemi wabah virus corona terkuak di Negara China, wabah tersebut sudah mendunia. Apalagi negara Amerika Serikat dalam minggu terakhir ini luar biasa orang yang positif covid-19.
Tentu masyarakat USA akan memikirkan keselamatan diri mereka daripada membeli mobil ataupun menyewa mobil. Apalagi aktifitas sangat berkurang, jika saja wabah ini terus menerus tidak kunjung hilang. Maka akibatnya tentu perekonomian akan lumpuh dan perusahaan rental mobil jika tidak kuat modal maka akan ikut tumbang.
Penjualan mobil bekas turun 64% pada minggu terakhir bulan Maret, menurut Manheim. Perusahaan lelang milik Cox Automotive memperkirakan bahwa harga telah turun sekitar 10% dalam beberapa pekan terakhir, meskipun angka itu didasarkan pada volume rendah yang luar biasa pada lelang.
Ford mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan tindakan tambahan untuk mengumpulkan uang setelah melaporkan kerugian awal kuartal pertama senilai $ 600 juta. Salah satu opsi bisa bagi Ford Credit untuk mengambil keuntungan dari pencairan di pasar sekuritas yang didukung aset, kata Levington dalam sebuah laporan.
Perusahaan penyewaan mobil yang mengajukan banding ke Departemen Keuangan dan Federal Reserve sebagai kelompok bulan lalu untuk pinjaman, keringanan pajak, dan bentuk dukungan lainnya menunggu nasib yang sama. Hertz Global Holdings Inc., Avis Budget Group Inc. dan Enterprise Holdings Inc. semua berusaha menemukan cara untuk menurunkan beberapa mobil tanpa terlalu terpukul, kata Keller, mantan anggota dewan Dollar Thrifty Automotive Group Inc.
Jika Avis dan Hertz harus menjual mobil dengan nilai lebih rendah, itu akan menambah biaya pemeliharaan armada mereka. Penurunan besar dalam nilai residu datang langsung dari garis bawah dan dapat menciptakan masalah likuiditas, kata Hamzah Mazari, seorang analis Jefferies.
Beberapa perusahaan rental mobil besar di USA sudah mulai menjual mobil mereka untuk menutupi operasional perusahaan. Nah bagaimana dengan perusahaan rental mobil di Indonesia yang masih skala kecil dan menengah ?
Inspirasi tulisan dari https://www.latimes.com/business/story/2020-04-13/used-car-price-collapse-coronavirus
Lelang mobil bekas akan lumpuh seperti halnya bidang lain. Perhatian utama khusus bagi Perusahaan rental mobil adalah mobil mereka sudah mulai menumpuk baik itu mobil ekonomi, mobil mewah maupun truk dan bus wisata. Hal ini tentu juga membuat perusahaan rental mobil akan semakin resah disebabkan, ketika mobil mereka ingin dilelang, konsumen yang membeli akan sangat berkurang. Dan ini tentu akan mengakibatkan beberapa dampak seperti di perusahaan leasing dan penjualan sparepart mobil.
Belum lagi pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk membantu para karyawan yang bekerja di perusahaan rental mobil tersebut. Sejak pandemi wabah virus corona terkuak di Negara China, wabah tersebut sudah mendunia. Apalagi negara Amerika Serikat dalam minggu terakhir ini luar biasa orang yang positif covid-19.
Tentu masyarakat USA akan memikirkan keselamatan diri mereka daripada membeli mobil ataupun menyewa mobil. Apalagi aktifitas sangat berkurang, jika saja wabah ini terus menerus tidak kunjung hilang. Maka akibatnya tentu perekonomian akan lumpuh dan perusahaan rental mobil jika tidak kuat modal maka akan ikut tumbang.
Penjualan mobil bekas turun 64% pada minggu terakhir bulan Maret, menurut Manheim. Perusahaan lelang milik Cox Automotive memperkirakan bahwa harga telah turun sekitar 10% dalam beberapa pekan terakhir, meskipun angka itu didasarkan pada volume rendah yang luar biasa pada lelang.
Ford mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan tindakan tambahan untuk mengumpulkan uang setelah melaporkan kerugian awal kuartal pertama senilai $ 600 juta. Salah satu opsi bisa bagi Ford Credit untuk mengambil keuntungan dari pencairan di pasar sekuritas yang didukung aset, kata Levington dalam sebuah laporan.
Perusahaan penyewaan mobil yang mengajukan banding ke Departemen Keuangan dan Federal Reserve sebagai kelompok bulan lalu untuk pinjaman, keringanan pajak, dan bentuk dukungan lainnya menunggu nasib yang sama. Hertz Global Holdings Inc., Avis Budget Group Inc. dan Enterprise Holdings Inc. semua berusaha menemukan cara untuk menurunkan beberapa mobil tanpa terlalu terpukul, kata Keller, mantan anggota dewan Dollar Thrifty Automotive Group Inc.
Jika Avis dan Hertz harus menjual mobil dengan nilai lebih rendah, itu akan menambah biaya pemeliharaan armada mereka. Penurunan besar dalam nilai residu datang langsung dari garis bawah dan dapat menciptakan masalah likuiditas, kata Hamzah Mazari, seorang analis Jefferies.
Beberapa perusahaan rental mobil besar di USA sudah mulai menjual mobil mereka untuk menutupi operasional perusahaan. Nah bagaimana dengan perusahaan rental mobil di Indonesia yang masih skala kecil dan menengah ?
Inspirasi tulisan dari https://www.latimes.com/business/story/2020-04-13/used-car-price-collapse-coronavirus