Infiniti Q50 Sedan Sport Pembawa Dua Teknologi Anyar
Q50 bukan sekadar sebuah sedan sport yang diluncurkan untuk memperlihatkan eksistensi Infiniti di pasar mobil premium Indonesia. Q50 juga membawa dua teknologi anyar. Q50, yang dipertunjukkan pertama kali ke publik melalui Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 pada akhir September lalu di Jakarta, mengaplikasikan teknologi direct adaptive steering (DAS) plus active lane control (ALC).
“DAS dan ALC merupakan dua teknologi yang pertama kalinya ada di sebuah mobil produksi massal,“ ujar Presiden Direktur Nissan Motor Indonesia (NMI) Stephanus Harianto.
Tak hanya itu keistimewaan Q50. Juara dunia Formula One empat kali, Sebastian Vettel, turut ikut campur dalam pengembangan sedan sport itu. Pembalap berkebangsaan Jerman itu didaulat sebagai Direktur Performa Infiniti.
Nissan sendiri merupakan induk perusahaan yang menaungi Infiniti. Turut hadir dalam acara peluncuran Q50 di `Bumi Pertiwi' ialah Wakil Presiden Eksekutif Nissan Motors Corporation (NMC) Takao Katagiri.DAS dan ALC DAS merupakan sistem steer-by-wire pertama di dunia yang menjadi buah dari riset Infiniti selama 10 tahun. DAS menghubungkan lingkar kemudi dan roda me alui unit steering control khusus sehingga handling menjadi lebih sensitif dan lebih cepat merespons.
Di samping itu, disediakan juga pengaturan respons handling sesuai dengan kondisi jalan atau lalu lintas yang sedang dilalui.
Di sisi lain, ALC diciptakan untuk meningkatkan aspek keamanan dari sebuah mobil. Dengan memanfaatkan kamera berteknologi tinggi, ALC mendeteksi permukaan jalan kemudian menjaga mobil etap melaju pada jalurnya.
Di luar kedua fitur termutakhir tersebut, pada Q50 dibenamkan juga beragam fitur semisal around view monitor, Infiniti drive mode selector, hingga Infiniti intouch sebagai ujung tombak pengaturan sistem audio, suhu kabin, multimedia, komunikasi, sampai beragam fitur pengendaraan. Sistem audio diparipurnakan dengan 14 speaker milik Bose.
Q50 dipasarkan di Tanah Air dengan dua varian. Yang pertama varian Hybrid dengan mesin 6 silinder, 3,5 liter, berteknologi Infiniti direct response hybrid plus baterai litium, dan motor bertenaga 67 hp.Total tenaga (kombinasi) yang bisa dihasilkan mencapai 350 hp.
Varian kedua Turbo bermesin 4 silinder, 2,0 liter, dengan proyeksi lontaran tenaga 208 hp. Torsi puncak mencapai 536 Nm untuk varian hibrida dan 350 Nm untuk varian turbo.
Kedua varian itu sama-sama menyandang transmisi tujuh percepatan de ngan adaptive shift control dan downshift rev matching dengan fungsi pengendaraan manual.
Sistem pengereman tiada beda pula, yakni ventilated disc, aluminium four-piston opposed front calipers, dan twopiston opposed rear calipers.
Tapi harus dicatat, teknologi DAS dan ALC hanya terdapat pada varian tertinggi. Pembedaan lain yang terdapat pada tipe termahal ini ialah pelek lebih besar (19 inci), sport brakes, juga paddle shift magnesium.
“Harga jualnya ialah Rp1,5 miliar untuk 3.5 l Hybrid dan Rp890 juta untuk 2.0 l Turbo,“ tandas Stephanus.
Terdapat delapan pilihan warna Q50 untuk konsumen Indonesia, yaitu white pearl, silver metallic, grayish blue metallic, gray metallic, brown metallic, red pearl metallic, black pearl, dan black solid. (Xan/S-2) Media Indonesia, 9/10/2014, hal : 22
“DAS dan ALC merupakan dua teknologi yang pertama kalinya ada di sebuah mobil produksi massal,“ ujar Presiden Direktur Nissan Motor Indonesia (NMI) Stephanus Harianto.
Tak hanya itu keistimewaan Q50. Juara dunia Formula One empat kali, Sebastian Vettel, turut ikut campur dalam pengembangan sedan sport itu. Pembalap berkebangsaan Jerman itu didaulat sebagai Direktur Performa Infiniti.
Nissan sendiri merupakan induk perusahaan yang menaungi Infiniti. Turut hadir dalam acara peluncuran Q50 di `Bumi Pertiwi' ialah Wakil Presiden Eksekutif Nissan Motors Corporation (NMC) Takao Katagiri.DAS dan ALC DAS merupakan sistem steer-by-wire pertama di dunia yang menjadi buah dari riset Infiniti selama 10 tahun. DAS menghubungkan lingkar kemudi dan roda me alui unit steering control khusus sehingga handling menjadi lebih sensitif dan lebih cepat merespons.
Di samping itu, disediakan juga pengaturan respons handling sesuai dengan kondisi jalan atau lalu lintas yang sedang dilalui.
Di sisi lain, ALC diciptakan untuk meningkatkan aspek keamanan dari sebuah mobil. Dengan memanfaatkan kamera berteknologi tinggi, ALC mendeteksi permukaan jalan kemudian menjaga mobil etap melaju pada jalurnya.
Di luar kedua fitur termutakhir tersebut, pada Q50 dibenamkan juga beragam fitur semisal around view monitor, Infiniti drive mode selector, hingga Infiniti intouch sebagai ujung tombak pengaturan sistem audio, suhu kabin, multimedia, komunikasi, sampai beragam fitur pengendaraan. Sistem audio diparipurnakan dengan 14 speaker milik Bose.
Q50 dipasarkan di Tanah Air dengan dua varian. Yang pertama varian Hybrid dengan mesin 6 silinder, 3,5 liter, berteknologi Infiniti direct response hybrid plus baterai litium, dan motor bertenaga 67 hp.Total tenaga (kombinasi) yang bisa dihasilkan mencapai 350 hp.
Varian kedua Turbo bermesin 4 silinder, 2,0 liter, dengan proyeksi lontaran tenaga 208 hp. Torsi puncak mencapai 536 Nm untuk varian hibrida dan 350 Nm untuk varian turbo.
Kedua varian itu sama-sama menyandang transmisi tujuh percepatan de ngan adaptive shift control dan downshift rev matching dengan fungsi pengendaraan manual.
Sistem pengereman tiada beda pula, yakni ventilated disc, aluminium four-piston opposed front calipers, dan twopiston opposed rear calipers.
Tapi harus dicatat, teknologi DAS dan ALC hanya terdapat pada varian tertinggi. Pembedaan lain yang terdapat pada tipe termahal ini ialah pelek lebih besar (19 inci), sport brakes, juga paddle shift magnesium.
“Harga jualnya ialah Rp1,5 miliar untuk 3.5 l Hybrid dan Rp890 juta untuk 2.0 l Turbo,“ tandas Stephanus.
Terdapat delapan pilihan warna Q50 untuk konsumen Indonesia, yaitu white pearl, silver metallic, grayish blue metallic, gray metallic, brown metallic, red pearl metallic, black pearl, dan black solid. (Xan/S-2) Media Indonesia, 9/10/2014, hal : 22
0 komentar:
Posting Komentar