Antam Terus Kembangkan Bisnis Emas
MASYARAKAT Indonesia makin sadar untuk memilih emas sebagai investasi jangka panjang. Kondisi itu membuat produsen emas PT Antam (Persero) Tbk giat melakukan terobosan serta mengembangkan bisnis emas tersebut. Demikian diungkapkan oleh Direktur Operasi Antam, Tedy Badrujaman, di Surabaya, kemarin.
“ Sekarangmasyarakat tidak lagi membeli emas hanyauntukspekulasi , “ ujarnya. Menurut Tedy, pada awal pihaknya melakukan edukasi ke pasar tentang emas sebagai pilihan berinvestasi, cukup banyak masyarakat yang membeli. Namun, pembelian emas tersebut masih untuk spekulasi.
“Saat kami buka outlet pertama di Pulo Gadung, terjadi antrean pembeli. Saat itu mereka hanya beli untuk spekulasi dengan melihat harga emas,“ ujarnya. Artinya, jika harga emas sedang tinggi, mereka langsung menjual. Namun kini, masyarakat membeli emas batangan untuk digunakan investasi jangka panjang.
Pada periode Januari hingga Juni 2014, perseroan telah berhasil menjual emas batangan mencapai 3.0004.000 kg. Adapun sepanjang 2013 lalu penjualannya mencapai 9.400 kg. Untuk mengembangkan bisnis emas, lanjutnya, Antam menambah sejumlah butik emas di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, dan Batam.
“Keberadaan butik emas ini untuk mendekatkan ke pasar. Namun, edukasi tetap kita lakukan mengingat emas batangan yang kami jual ini memiliki kemasan yang bagus dan aman untuk investasi jangka panjang,“ katanya.
Ia menambahkan, saat ini kontribusi penjualan emas mendominasi pendapatan perseroan mencapai 52%. Sementara itu, sisanya dikontribusi nikel. Adapun pada 2013 lalu, ekspornikel Antamke Tiong kok sebesar 50 juta-60 juta ton.(FL/E-6) Media Indonesia, 27/08/2014, hal 19
“ Sekarangmasyarakat tidak lagi membeli emas hanyauntukspekulasi , “ ujarnya. Menurut Tedy, pada awal pihaknya melakukan edukasi ke pasar tentang emas sebagai pilihan berinvestasi, cukup banyak masyarakat yang membeli. Namun, pembelian emas tersebut masih untuk spekulasi.
“Saat kami buka outlet pertama di Pulo Gadung, terjadi antrean pembeli. Saat itu mereka hanya beli untuk spekulasi dengan melihat harga emas,“ ujarnya. Artinya, jika harga emas sedang tinggi, mereka langsung menjual. Namun kini, masyarakat membeli emas batangan untuk digunakan investasi jangka panjang.
Pada periode Januari hingga Juni 2014, perseroan telah berhasil menjual emas batangan mencapai 3.0004.000 kg. Adapun sepanjang 2013 lalu penjualannya mencapai 9.400 kg. Untuk mengembangkan bisnis emas, lanjutnya, Antam menambah sejumlah butik emas di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, dan Batam.
“Keberadaan butik emas ini untuk mendekatkan ke pasar. Namun, edukasi tetap kita lakukan mengingat emas batangan yang kami jual ini memiliki kemasan yang bagus dan aman untuk investasi jangka panjang,“ katanya.
Ia menambahkan, saat ini kontribusi penjualan emas mendominasi pendapatan perseroan mencapai 52%. Sementara itu, sisanya dikontribusi nikel. Adapun pada 2013 lalu, ekspornikel Antamke Tiong kok sebesar 50 juta-60 juta ton.(FL/E-6) Media Indonesia, 27/08/2014, hal 19
0 komentar:
Posting Komentar