Tarif Tol Surabaya-Gresik Naik sebelum Natal
TARIF tol ruas Surabaya-Gresik akan naik dengan kisaran 30,33 persen-40 persen, atau sekitar Rp3.500 hingga Rp8.500. Penaikan tarif itu berlaku efektif mulai 24 Desember pukul 00.00 WIB.
“Tarif baru akan berlaku setelah seluruh pekerjaan perbaikan, penambahan jalur, dan pelebaran jalan selesai dilaksanakan oleh PT Margabumi Matraraya selaku perusahaan pemegang konsesi pengusahaan jalan tol,“ ujar Kepala Bidang Pengawasan dan Pemantauan Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Christian Kornel Marisi Tua Sihaloho di Jakarta, kemarin.
Kuasa Direktur Utama PT Margabumi Matraraya Harlim Christanto mengatakan pihaknya telah menambah lajur segmen Kebomas-Manyar sepanjang 3,4 km dari sebelumnya hanya dua arah dan empat lajur menjadi dua arah dan enam lajur.
Perbaikan dan pelebaran jembatan railway juga telah dilakukan, dari dua arah dan dua lajur menjadi dua arah dan enam lajur. “Sistem pembayaran di ruas tol ini diberlakukan dua sistem, yaitu sistem terbuka di Dupak-Tandas dan tertutup di ruas TandasManyar,“ ujar Harlim.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Margabumi Matraraya Fanny mengatakan ruas tol itu dilalui sekitar 75 ribu kendaraan per hari dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp410 juta per hari. “Pendapatan tahunan kita sekitar Rp150 miliar dan 40 persen di antaranya digunakan untuk biaya operasional,“ jelas Fanny. Untuk pekerjaan penambahan lajur dan pelebaran jalan, lanjutnya, dibutuhkan biaya investasi sebesar Rp525,622 miliar.
Sebesar Rp321,829 miliar berasal dari dana kompensasi berupa kenaikan tarif dan perpanjangan masa konsesi dari yang sebelumnya habis di 12 Maret 2016 menjadi 30 Oktober 2028. “Sisanya berasal dari kas perusahaan dan juga pinjaman perbankan dari BCA,“ cetusnya Penaikan tarif tol itu diprediksi bisa menambah 25 persen pendapatan harian menjadi sekitar Rp512,5 juta per hari dan meningkatkan pendapatan tahunan menjadi Rp190 miliar. (Mus/E-6) Media Indonesia, 18/12/2014 halaman 17
“Tarif baru akan berlaku setelah seluruh pekerjaan perbaikan, penambahan jalur, dan pelebaran jalan selesai dilaksanakan oleh PT Margabumi Matraraya selaku perusahaan pemegang konsesi pengusahaan jalan tol,“ ujar Kepala Bidang Pengawasan dan Pemantauan Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Christian Kornel Marisi Tua Sihaloho di Jakarta, kemarin.
Kuasa Direktur Utama PT Margabumi Matraraya Harlim Christanto mengatakan pihaknya telah menambah lajur segmen Kebomas-Manyar sepanjang 3,4 km dari sebelumnya hanya dua arah dan empat lajur menjadi dua arah dan enam lajur.
Perbaikan dan pelebaran jembatan railway juga telah dilakukan, dari dua arah dan dua lajur menjadi dua arah dan enam lajur. “Sistem pembayaran di ruas tol ini diberlakukan dua sistem, yaitu sistem terbuka di Dupak-Tandas dan tertutup di ruas TandasManyar,“ ujar Harlim.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Margabumi Matraraya Fanny mengatakan ruas tol itu dilalui sekitar 75 ribu kendaraan per hari dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp410 juta per hari. “Pendapatan tahunan kita sekitar Rp150 miliar dan 40 persen di antaranya digunakan untuk biaya operasional,“ jelas Fanny. Untuk pekerjaan penambahan lajur dan pelebaran jalan, lanjutnya, dibutuhkan biaya investasi sebesar Rp525,622 miliar.
Sebesar Rp321,829 miliar berasal dari dana kompensasi berupa kenaikan tarif dan perpanjangan masa konsesi dari yang sebelumnya habis di 12 Maret 2016 menjadi 30 Oktober 2028. “Sisanya berasal dari kas perusahaan dan juga pinjaman perbankan dari BCA,“ cetusnya Penaikan tarif tol itu diprediksi bisa menambah 25 persen pendapatan harian menjadi sekitar Rp512,5 juta per hari dan meningkatkan pendapatan tahunan menjadi Rp190 miliar. (Mus/E-6) Media Indonesia, 18/12/2014 halaman 17
0 komentar:
Posting Komentar